CHAPTER 4
Lembar pertama hari ini,
Tambourine ini masih digunakan sampai sekarang loh
https://twitter.com/mizunoyoshiki/status/667151083035164672
66. Yoshioka sudah memutuskan untuk melanjutkan sekolah musik di
sekitar kampungnya. Untuk ke depannya, dia mau kerja yang ada hubungan
dengan musik atau semacem seni tari sampai drama, yah sekalian belajar
banyak hal deh. Akhirnya dia milih jurusan musik.
67. Entah kapan ya masa-masa ujian ini lewat, saya dan Yamashita ingin
membangkitkan Ikimonogakari, kali ini lebih serius. Ga cuma sekedar
bikin kenangan aja, dan kami siap berjudi untuk masa depan kami.
68. Langsung kita ngomongin ke Yoshioka. Ternyata kita malah dapet jawaban yang ga diduga. "Ga mau ah" kata si Yoshioka.
69. Yoshioka belajar musik itu otodidak, sampe SMA, dan bebas banget.
Kebetulan dia lahir di keluarga yang mencintai musik. Dia belajar lagu
anak-anak dari orang tua dan kakek-neneknya. Dia juga suka bernyanyi
lagu pop dan sangat populer di kelasnya dan selalu bernyanyi sebebasnya
tanpa beban.
70. Maka dari itu, dia melanjutkan ke
sekolah musik. Saat itulah dia mulai masuk ke lingkungan yang latihannya
profesional dan dibimbing oleh mentor yang keras dan jarang memberi
pujian. Teman sekelasnya juga rata-rata orang yang berbakat. Untuk
pertama kalinya ia masuk dalam situasi seperti ini.
71. Kalau memang mau serius, dia sadar masih banyak kekurangan dalam ,
terutama soal teknis. Di sampai berujar "aku ga ngerti cara bernyanyi
dengan benar" Situasinya mendadak kacau deh! Dia kebingungan sendiri
karena harus mikir gimana caranya bisa sesuai dengan rencananya.
72. Untuk ke depannya nanti, dia pengen banget nyanyi lagu pop, tapi
dia ngerasa belum waktunya karena dia ga ada basic dan butuh banyak
latihan. SI Yoshioka itu orangnya serius banget dari lahir, makanya
giliran dia mau nyanyi pop dia ngerasa "ah masih belum bisa nih"
73. Wah gawat deh, gawat banget. Waktu itu bener-bener ga sabar banget
sampai rasanya ga bisa ngapa-ngapain. Memang begitulah kalau sekarang
kita kilas balik ama kata-katanya si Yoshioka dulu. Dia jadi kehilangan
kepercayaan diri, ya ketimbang berdiskusi, jadinya lebih sering ribut.
Iya dulu sering ribut ama Yoshioka
74. ga lama
kemudian, Yamashita pergi backpackeran ke Asia Tenggara. Ya kurang lebih
satu bulan dia pergi singgah ke tiap negara di asia tenggara.
Kadang-kadang dia ngabarin via email. Dengan demikian, kegiatan
Ikimonogakari dihentikan untuk sementara.
75. Ketika
Yamashita liburan, otomatis saya jadi ga ada kegiatan juga. Yah mau
bagaimana lagi, kerjaan juga ga ada, berat banget rasanya. Meski dari
hati yang terdalampun udah memutuskan untuk ngelanjutin jalan bermusik,
tapi maju satu langkah aja ga bisa. Berat banget rasanya.
76. Meskipun inginnya nulis ini nanti, saat training di record company
sebelum debut ikimonogakari juga berat. Tapi kalo menurut saya pribadi,
yang ini lebih berat. Saya ga masalah sih dengan rintangan yang akan
menanti, tapi masalahnya saya ga bisa melangkah ke depan, bergerak, dan
untuk mencobapun ga bisa. Bener-bener lebih berat.
77.
Tapi biar gimana juga kita ga pernah sekalipun cari vokalis pengganti
Yoshioka. Aneh sih. Yang kita tahu, di tengah kita berdua itu ada si
Yoshioka, begitu juga sebaliknya, di samping Yoshioka ada kita di kedua
sisi. Ga pernah sekalipun kita kepikiran hal lain. Saya kira begitu.
78. Saya jadi inget, dulu kita sering nongkrong di Saizeriya depan
stasiun hon atsugi. Sehabis tingkat 1 selesai, ya saya sendiri udah ga
karuan dah kondisinya. "Wah gue ga bisa nih nunggu lama kek gini terus.
Gue masi mau di musik, tapi kalo ninggalin Ikimonogakari, mau jadi apa
gue!?" Saya ngomong gitu ke Yamashita dan Yoshioka.
79. Mendengar hal itu, Yamashita yang baru aja pulang langsung berpikir
"wah gawat, bisa bubar beneran nih" Yamashita yang selama ini sudah
cukup pede, ternyata ga mau kalau misalnya lagu yang selama ini udah dia
buat capek-capek cuma bisa dibanggain di depan anaknya kelak, dan itu
satu hal yang paling dia ga mau.
80. Sampai akhirnya
bulan Februari 2003, saya yang kebetulan lagi ambil ujian SIM di daerah
Amarume, Yamagata, dapat telpon dari Yamashita. Waktu itu saya lagi di
daerah pegunungan yang sepi banget. "Eh lo tau gak, si Kiyoe, dia bilang
ok tuh" kata si Yamashita di ujung telpon.
"Ah, yang bener lu?" jawab saya waktu itu.
81. Yamashita yang ternyata selama ini benci banget liatin saya dan
Yoshioka ribut mulu mikir "ah kalo gue ajak Yoshiki, bisa tambah runyem
urusannya" Akhirnya diputuskanlah Yamashita ngomong secara pribadi sama
Yoshioka. "Kalau kamu mau berenti, ya udah gpp, tapi ya kalau bisa sih
tolong dicoba sekali lagi aja" Mendengar hal itu, Yoshioka setuju.
82. Saya juga udah sering bilang ke Yoshioka berkali-kali hal yang sama
selama setahun. Tapi si Yamashita cuma ngomong sekali dan langsung
didengerin. Sekarang kalo diinget sih jadi bahan bercandaan, ya
untungnya kita tetep mempertahankan si Yoshioka ya sebagai vokalis.
83. Pokoknya kejadian di tahun 2003 itu seakan menjadi pertanda. Bahwa
mungkin ada yang mendukung kami bertiga yang masa depannya masih belum
jelas. Dan di situ kami sadar bahwa roda kehidupan sudah berputar dan
akan banyak persaingan yang saling menjatuhkan di depan. Apapun yang
terjadi, saat itu kami masih bertiga. Belum ada yang lain.
Ok cukup sekian untuk hari ini, maaf kalau ada salah2 kata. Next,
Chapter 5.