Selamat malam ..
Saya baru nulis nih .. maaf kalo ada yang typo ini nulis sambil mata ngantuk..
Happy Reading^^
~MAAF~
Pagi
yang cerah kedua gadis itu masih duduk di bangku taman sambil mengobrol dan
bercanda, mereka adalah sahabat sejak kecil bisa di bilang mereka tak
terpisahkan. Yuki dan Aini adalah nama sepasang sahabat itu , Yuki gadis
berkulit putih berambut hitam sebahu dan berkacamata dan Aini gadis berambut
hitam panjang. Mereka selalu menghabiskan waktu mereka di taman , taman ini
menjadi tempat favorit mereka dikala sedih dan senang mereka selalu datang ke
taman ini dan berbagi kisah mereka . Meskipun kompak mereka mempunyai
kepribadian yang sangat berbeda , yaitu Yuki perempuan yang sangat aktif dalam
berolahraga dan dapat dikatakan sedikit tomboy , dan sedangkan Aini gadis lemah
lembut yang hobi baca buku daripada berolahraga .
Suatu
ketika Yuki dan Aini tengah berjalan dipinggir sungai , lalu mereka duduk di
atas rumput hijau tepat pinggir sungai, mereka tampak rukun dan senang dapat
bersantai di tempat yang tenang, sejuk, dan hijau seperti ini. Aini
mengeluarkan sebuah buku novelnya, temapt ini sangat cocok untuk membaca buku karena
suasana yang mendukung dan dia dapat menghayati isi dari buku itu , sedangkan
Yuki tidak memilih baca buku seperti Aini, ia lebih memilih bermain air disungai
daripada membaca buku, baginya membaca buku itu membosankan. Sebenarnya Yuki
ingin sekali berenang tapi ia tidak membawa baju renang terpaksa dia hanya
bermain air saja dengan mencelupkan kakinya di sungai. "Hei Ai .. Ayo main
sini, masa di tempat indah ini kamu hanya menghabiskan dengan menbaca terus
??" ajak Yuki sambil menciprati Aini air. Lalu Ai tersenyum "iyaiya
.. kamu kesepian ya ngga ada yang menemani ?" goda Ai sambill menutup
bukunya dan menghampiri Yuki yang ingin ditemani bermain. Mereka pun asik
bermain air bersama akan tetapi Aini merasa takut dengan air sungai itu karena
air sungai semakin deras . "Yuki, airnya semakin deras aku takut "
rengek Aini ketakutan . "tenang saja Ai, ini hanya air sungai saja
kok" kata Yuki sambil mengelus bahu Ai. Tiba-tiba Yuki ingin membeli
sesuatu untuk dimakan lalu dia pergi meninggalkan Ai sendirian untuk membeli
makanan. Ai beranjak dari sungai itu karena dia merasa kedinginan, dan tiba-tiba
kaki Ain terpeleset dan akhirnya Ai tercebur kedalam sungai tersebut dan
hanyut, ia berteriak minta tolong. Yuki pun telah kembali ke sungai dan membawa
makanan akan tetapi ia tak melihat sahabatnya di sana dan dimana pun, Yuki pun
mulai cemas dan berteriak memanggil nama Aini. Dan Yuki pun mendengar suara minta
tolong "itu pasti suara Ai, jangan-jangan Ai ?" Kata Yuki. Yuki pun
berlari dan menelusuri sungai itu, dan akhirnya ia menemukan Ai yang sedang
tenggelam.
Yuki langsung menolong Ai dengan mengulurkan tangannya dan
berhasil meraih tangan Ai, akan tetapi setelah 10 menit mereka bergenggaman
tangan, tangan Yuki merasa tidak kuat menahan tangan Ai, tapi Yuki tidak
menyerah untuk menolong sahabatnya. "Yuki lepaskan saja tanganmu, aku
tidak mau tanganmu terluka karena aku " kata Ai sambil menangis, tangan Ai
tidak kuat lagi dan akhirnya dia melepaskan genggaman Yuki, Ai pun hanyut di
derasnya air suangi. Yuki meneriaki nama Aini dan menangis ia sangat menyesal.
Yuki mulai berfikir untuk mencari pertolonagan pada warga sekitar, akhirnya
pertolongan berdatangan dan mereka mulai menolong Aini yang hanyut di sungai,
seusai menemukan Aini, Aini pun langsung dibawa ke rumah sakit.
Di
rumah sakit Yuki tengah menunggu info dari dokter tentang keadaan Ai, ia sangat
gelisah dan merasa bersalah pada Ai seharusnya dia mencari pertolongan dari
awal, ia terus mengutuk dirinya atas kecelakaan Ai. Lalu orangtua Ai telah
datang dengan wajah sangat panik, mereka langsung menanyakat keadaan Ain pada
Yuki. "Bagaimana Ai? dia baik-baik saja kan ?" tanya Ibu Aini dengan
nada panik. "Saya tidak tahu te, dokter belum keluar dari ruangan"
jelas Yuki.
Setelah Lama menunggu, dokter pun akhirnya keluar dari
ruangan Ai, orangtua Ai langsung menanyai keadaan Ai ke dokter. Dan kata dokter
kaki Ai terkena luka cukup serius akibat benturan, mungkin pada waktu di sungat
kakinya terbentur keras oleh batu dan menyebabkan kaki Ai terluka sangat parah
dan harus diamputasi.
Mendengar penjelasan dokter Yuki dan orangtua Yuki langsung syok,
kemudian orangtua Yuki masuk ke ruangan Ai dan melihat kondisinya. "Ai kau
baik-baik saja nak ?" tanya Ibu Ai cemas. "Kaki Ai bu, kenapa tidak
bisa digerakkan?" tanya Ai heran dan khawatir. Saat Ai membuka seliutnya
ia melihat kaki kirinya telah tidak ada.
Ai langsung menangis dan teriak histeris karena kehilangan
satu kaki. Yuki pun memasuki perlahan ke ruangan Ai dan Ai mendapati sahabatnya
datang. "Kau!! semua ini karna kau!! kalau kau tidak mengajakku bermain ke
sungai itu aku tidak akan seperti ini!!" bentak Ai pada Yuki. Yuki
menunduk dan menyesali perbuatannya. "Yuki sebaiknya kamu pergi dari sini
tante tidak ingin Ai semakin marah" perintah ibu Ai. Yuki pun pergi
meninggalkan ruangan Ai.
Setelah
beberapa bulan Aini tidak mau bicara dengan Yuki, ada rasa kebencian di hati Ai
pada Yuki. Yuki berkali-kali meminta maaf pada Ai dan mengajaknya berbicara
tetapi Ai tidak menghiraukannya dan langsung mengusir Yuki dari hadapannya.
Yuki berusaha mencoba mendekati Ai sampai menjenguk ke rumahnya, tapi apa daya
dia langsung di usir dari rumah itu, orangtua Ai pun juga membenci Yuki.
Yuki
makin merasa bersalah, dia bukan sahabat yang baik untuk Ai, dia sampai
kehilangan semangatnya. Dan Yuki berusaha tidak mendekati Ai lagi. Setelah
hampir setahun mereka tidak berbicara ataupun tak berteman lagi seperti dulu,
Ai rindu dengan Yuki ia kangen dengan masa-masa indah bersama Yuki, akhirnya Ai
memutuskan menemui Yuki dan memenghampiri rumah Yuki. Sesampai di rumah Yuki ia
melihat rumah Yuki sepi tidak ada orang dan datanglah seorang petugas rumah dan
petugas itu berkata bahwa pemilik rumah telah pindah ke Malaysia dan petugas
itu memberi amplop yang berisi surat dari Yuki untuk Ai. Ai pun pulang dengan
rasa kecewa, sampai rumah ia membuka surat itu .
" Ai .... Aku minta maaf
telah membuatmu celaka sehinngga membuat kakimu harus diamputasi, aku menyesal
kalu aku tidak meniggalkanmu pasti ini semua tidak akan terjadi. Kau sangat
marah dan benci padaku dan berbicara padaku pun kau tak mau, sejak itu aku
merasa kesepian tanpa kehadiranmu, aku selalu melihatmu dari kejauhan tanpa kau
sadari. aku paham perasaanmu, tapi Ai kumohon maafkanlah aku , aku sangat
menyesal membuatmu seperti ini. Kau membaca surat ini itu berarti aku sudah
tidak di negara ini lagi, aku dan keluargaku memutuskan untuk pulang ke
Malaysia, mungkin dengan aku tak ada di duniamu itu membuatmu sedikit lega.
Maafkan aku . Aku sangat menyayangimu . "
Yuki~
Setelah membaca surat dari Yuki, Ai pun langsung menangis
dia menyesal mengapa dia tidak memaafkan Yuki dari awal dia sekarang kehilangan
sahabat terbaiknya.
"Yuki aku juga menyayangimu, kumohon kembalilah aku
rindu kamu" kata Ai dalam hati.
Keesokan
harinya Ai mendapat kabar dari orangtuanya bahwa Yuki akan berkunjung ke
Indonesia. Ai pun senang mendengar kabar itu dan ia menantikan
kedatangan Yuki di rumahnya . "Pasti Yuki berkunjung
kemari" Kata Ai dalam hati.
Setelah
beberapa jam kemudian ibu Ai datang dengan wajah sedih. "Ibu apa Yuki
sudah pulang? ayo kerumah Yuki!" ajak Ai bersemangat tetapi Ibu Ai berkata
bahwa Yuki barusaja mengalami kecelakaan saat menuju rumahnya. Ai pun syok
mendengar kabar itu lalu mereka langsung kerumah sakit dan bertemu orangtua
Yuki. "Tante bagaimana keadaan Yuki?" tanya Ai khawatir.
"Yuki.... Yuki tidak dapat ditolong" kata Ibu Yuki sambil menahan
isak tangisnya. Ai terdiam dan air matanya keluar begitu derasnya. "Itu
tidak mungkin, Yuki pasti masih hidup dan kami akan bersama lagi seperti
dulu" kata Ai tidak percaya. Ai pun langsung memasuki ruangan Yuki denagn
kursi rodanya. Disana terdapat jasad Yuki yang tertutup oleh kain putih dan
perlahan Ai membuka kain itu berharap bukan wajah Yuki yang ditutup oleh kain
itu dan kenyataanya itu adalah Yuki. Aini dan orantua Yuki pun menangis. Aini
kini sangat menyesal dan ia sekarang benar-benar kehilangan
sahabat baiknya.
~SELESAI~