Naskah Drama Horor : "Liburan Kelulusan"

LIBURAN KELULUSAN
Suasana Sekolah SMA Harapan sedang ramai karena para siswa-siswi sedang merayakan kelulusan mereka, ada yang meminta tanda tangan satu sama lain, ada yang berfoto bersama dan sebagainya. Kevin,Julian,Shira dan Aira sedang memikirkan liburan yang cocok untuk merayakan kelulusan mereka. Dan Julian pun mendapat ide.

Julian     : “Hey .. gimana kalau kita pergi berkemah untuk merayakan kelulusan kita ?.”
Shira      : “Berkemah maksudnya?.”
Julian     : “iya, berkemah. Maksudnya kita bermalam di tengah hutan.”
Kevin     : “Wah seru juga tuh, aku setuju.”
Aira        : “Apa tidak berbahaya? Kalau ada hewan buas gimana?.”
Julian     : “Tenang saja aku tahu hutan yang bebas dari binatang buas.”
Kevin     : “Kapan?”
Julian     : “Bagaimana kalau besok?”
Shira      : “Oke ! besok kalian langsung ke rumahku aja”

                Keesokannya, Aira,Kevin, dan Julian sudah datang ke rumah Shira. Mereka membawa mobil milik Julian yang cukup menampung 4 orang dan barang-barang yang mereka bawa. Lalu keempat remaja itu pun berangkat.
                Di tengah perjalanan mereka sedang asik menikmati perjalanan mereka, tiba-tiba Julian memberhentikan mobilnya, karena ada sesuatu di pikirannya.

Kevin     : “Jul! Kenapa kita berhenti? Apa bensinnya habis ?”
Julian     : “Tidak, bensinnya masih banyak, hanya saja...”
Kevin     : “Hanya saja kenapa ..?”
Julian     : “Aku tidak tahu tempat ini sepertinya kita salah jalur.”
Aira        : “Jadi maksudmu kita tersesat”
Julian     : “Bisa dibilang begitu.”
Shira      : “Bagaimana ini bisa terjadi? Padahal kita sedang berlibur ada saja halangannya.”
Kevin     : “Sudahlah, kita tenang dulu mungkin disini ada seseorang kita dapat bertanya ini dimana.”
Julian     : “Benar kata Kevin, kita bisa bertanya pada sesorang disini ?”
Aira        : “T-tapi disini sepi tak ada seorang  pun!”
Julian     : “Ai! (sedikit membentak) Kamu bisa tenang sedikit? pasti disini ada orang.”
Kevin     : “Yasudah Jul, sekarang jalan aja dulu barangkali bertemu seseorang.”

                Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka denagn mencari penduduk sekitar untuk menanyakan jalan. Mereka telah mengelilingi tempat itu cukup lama dan akhirnya mereka bertemu dengan kakek tua memakai baju hitam. Dan mereka pun memutuskan bertanya pada kakek tua itu.
Shira      : “Hey! Itu ada orang mungkin kita bisa bertanya pada orang itu.”
Julian     : “iya ayo kita turun untuk bertanya.”
Aira        : “T-teman-teman, aku ngga yakin kalau itu orang, bisa saja dia hantu atau pembunuh.”
Kevin     : “Ai! Kamu ngga usah pikir yang tidak-tidak, kita berpikir positif saja mungkin orang itu bisa membantu.”
            Julian     : “Permisi Kek, kami mau tanya ini dimana ya ?”
            Kevin     : “Iya Kek ini dimana ? kami tersesat.”
            
                    Akan tetapi kakek itu tidak menjawab pertanyaan mereka, ia malah menatap keempat remaja tersebut dan membuat mereka ketakutan. Lalu kakek itu langsung pergi meninggalkan para remaja itu.

Aira        : “Kakek itu gimana sih, ditanya baik-baik malah pergi.”
Shira      : “Kakek itu kelihatan mencurigakan.”
Julian     : “Sudahlah biarkan saja, kita istirahat disini dulu hari semakin gelap kita bisa bermalam di gubuk yang disana sepertinya kosong.”
Aira        : “Yang benar saja kita tidak bisa menginap disini begitu saja, bagaimana kalau ada apa-apa?”
Kevin     : “Kamu tidak usah khawatir yang penting kita tidak macam-macam disini”
Julian     : “Yasudah, ayo kita masuk dan jangan lupa bawa semua barang-barang kalian di mobil.”

                                Mereka memasuki gubuk kosong yang berada tengah hutan, gubuk itu terlihat sedikit kotor kemudian mereka membersihkannya. Di gubuk itu tidak ada penerangan sedikitpun dan akhirnya mereka mengeluarkan lilin dan korek untuk menerangi ruangan itu.

                Aira        : “Disini gelap dan dingin, apa tidak ada lampu?” (sambil memeluk dirinya)
                Shira      : “Sepertinya disini tidak ada listrik.”
                Kevin     : “Ya jelas saja tidak ada listrik ini kan di tengah hutan mana mungkin ada listrik.”
                Julian     : “Apa kalian membawa lilin?”
                Shira      : “Buat apa?”
                Aira        : “Aku tahu pasti kau ingin merayakan kelulusan kita kan?”
                Kevin     : “Dasar bodoh! (memukul kepala Aira) mana mungkin di situasi seperti ini kita masih sempat merayakan kelulusan, pasti buat peneranganlah.”
                Aira        : “Auww... sakit tau, kau tidak perlu memukul kepalaku.” (mengelus kepala)
                Julian     : “Sudah-sudah tidak usah ribut sebaiknya kita nyalakan lilinnya, kalian membawanya kan?”
                Aira        : “Aku tidak bawa.”
                Kevin     : “Kau ini bodoh sekali, sudah tau kita akan berkemah kau malah tidak bawa.”
                Aira        : “Aku kan tidak tahu, lagi pula kita kan berkemah menggunakan api unggun.”
                Shira      : “Sudahlah kalian jangan bertengkar terus, sebaiknya kita cepat-cepat tidur.”

                Kemudian mereka menyalakan lilin dan para remaja itu memutuskan untuk beristirahat. Pada waktu mereka tengah lelap dalam tidurnya, tanpa sadar ada yang memperhatikan dari luar gubuk. Lelaki itu mengenakan baju hitam dan topeng, dan di pinggangnya terdapat pisau besar. Lalu Lelaki itu pun mendekati gubuk itu kemudian ia mengambil minyak tanah di belakang gubuk itu
Pada saat mereka tertidur, Shira terbangun dan mencium bau asap, ia mencari sumber bau tersebut dan ia mendapati api yang telah membakar sebagian gubuk dan membuat Shira berteriak sehingga teman-temannya terbangun.

Shira      : “Aaaaaa.........”
Kevin     : “ada apa kamu teriak-teriak?” (sambil mengucek matanya)
Shira      : “I-itu ada api!”
Julian     : “Waaa .... kebakaran!!! Bagaimana ini?” (teriak kepanikan)                                         
Kevin     : “Air.. air ayo kita cari air!”                                                          
Julian     : “Tidak ada waktu untuk itu, cepat kita
dari sini dan mencari pertolongan!”

Tak memikirkan apa-apa, mereka langsung keluar dari gubuk itu untuk menyelamatkan diri dan mencoba mencari pertolongan. Sudah beberapa menit mereka berteriak minta tolong dan tak ada satu pun bantuan yang datang, dan akhirnya hujan turun deras sehingga membuat api itu hilang seketika, mereka akhirnya bernapas lega karena semua telah berakhir, akan tetapi mereka melupakan sesuatu yaitu teman mereka Aira tak ada.

Julian     : “Ah! Hujan. Syukurlah hujan dapat membantu kita.”
Kevin     : “Iya benar.”
Shira      : “Hwaaa.. habislah sudah, barang-barang kita ada di dalam habis terbakar dan kita tak puya apa-apa lagi. Bagaimana kita bisa pulang? Hiks.. hiks ..hiks (menangis)
Julian     : “Sudahlah yang penting kita semua selamat dan tak ada yang terluka.”
Kevin     : “Sepertinya kita melupakan sesuatu, Aira dimana?”
Shira      : “Oh iya dari tadi aku tak melihat Aira, dimana dia? Apa jangan-jangan dia masih tertidur di dalam? Hwaaaa.... Airaaaa!!!! Hiks..hiks..
Julian     : “Kalu begitu kita langsung memeriksanya di gubuk itu”

Tanpa berpikir panjang mereka langsung mencari Aira di gubuk, akan tetapi di sana tidak di temukan Aira ataupun jasad Aira.

Kevin     : “Kita sudah mencarinya tapi tidak ditemukan.”
Shira      : “Bagaimana ini? Aira dimana? Apa jangan-jangan dia hangus terbakar dan sampai tidak terlihat jasadnya? Hwaaaa.... Aira ... Ini semua salahku seharusnya aku membangunkanmu hwaaa.. (menangis histeris)
Kevin     : “Kamu tenanglah dulu jangan berpikir tidak-tidak.”
Julian     : “Tidak mungkin! Jika Aira terbakar pasti disini ada jasadnya. Pasti dia ada di suatu tempat ayo kita cari!”

Lalu Julian,Kevin dan Shira pun pergi mencari Aira, mereka terus berteriak memanggil nama Aira tetapi tak ada hasil. Tiba-tiba Shira mendengar sesuatu yang teriak minta tolong.

Shira      : “Eh tunggu! Sepertinya aku mendengar orang teriak minta tolong, kalian dengar tidak?”
Kevin     : “Iya aku dengar, apa itu Aira?”
Julian     : “Aku juga mendengarnya, ayo kita lihat!”

Setelah mendengar suara minta tolong, mereka mencari sumber suara tersebut. Lalu mereka mendapati gubuk dan mereka langsung masuk ke dalam gubuk itu untuk melihat apa yang terjadi pada teman mereka Aira.

Kevin     : “Hey lihat di sana ada gubuk, dan sepertinya Aira ada di dalam sana!”
Julian     : “Ayo kita lihat!”

Dan ternyata Aira sedang diculik, seluruh badan Aira telah diikat oleh tali yang cukup kuat.

Shira      : “Aira!.... ada apa denganmu? Siapa yang kau membuat kau jadi seperti ini?” (sambil melepas ikatan tali dari tubuh Aira)
Aira        : “Tadi pada waktu terjadi kebakaran, ada seseorang yang menutup mulut dan hidungku lalu aku tak ingat apa-apa.”
Julian     : “Yasudah, ayo cepat pergi dari sini.”
Lelaki bertopeng : “Tidak semudah itu. Kalian harus mati disini!”
Kevin     : “Siapa kau? Dan apa maumu?”
Lelaki bertopeng : “Sudah kubilang, aku mau kalian mati!”
Julian     : “Ayo kita lari dari sini!”

Mereka semua berlari meninggalkan lelaki bertopeng itu dan lelaki bertopeng itu mengejarnya. Akan tetapi belum sempat mereka kabur, lelaki bertopeng itu sempat menusuk punggung salah satu teman mereka Shira dengan pisau tajam yang cukup besar.
JJLLEEEEBBBB .......

Shira      : “Aakhhh... “(teriak merintih kesakitan)
Aira        : “Shira..........!!!”
Lelaki bertopeng : “Kena kau gadis manis. Kau tak bisa kemana-kemana lagi. Hahahahaha.”
Shira      : “T-teman-teman, cepat larilah tidak usah pedulikan aku. Cepat!! Akhh...”

Lelaki bertopeng itu semakin memasukkan pisau tajamnya dan hingga mengenai bagian vitalnya.
JLEEBBB.... Aaaakkkhhh ......

Kevin     : “Ayo kita cepat lari dari sini.”
Lelaki bertopeng : “Hey! Berhenti kalian!”
Doorrr .... Suara tembakan itu membuat mereka berhenti berlari. Dan ternyata tembakn itu mengenai tubuh Julian.
Kevin dan Aira   : “JULIAANN!!!”
Julian     : “K-kalian cepat pergi sebelum dia menyelakai kalian juga.”
 Aira       : “Tapi Julian ...”
Kevin     : “Sudahlah , ayo kita cari bantuan.”

Kevin dan Aira berlari menuju mobil Julian untuk melarikan diri dan mencari bantuan. Akan tetapi pada waktu Kevin akan menyalakan mobil, ia tak mendapati kuncin kontak mobil tersebut, dan akhirnya mereka berduan pun berhasil terkejar oleh lelaki bertopeng.

Kevin     : “Ai!! Kita masuk ke mobil Julian!”
Aira        : “Iya.”
Kevin     : “Huh? .. Dimana?” (mencari kunci mobil)
Aira        : “Kevin! Ayo jalan sebelum oran itu menemukann kita!”
Kevin     : “Sebentar. Kuncinya dimana?”
Aira        : “Mana kutahu?? Coba kamu cari!”
Kevin     : “Oh iya. Pasti tertinggal di gubuk itu dan terbakar”
Aira        : “Apa?? Bagaimana ini?? .. Kevin !! dia datang!!.”

Lelaki brtopeng itu telah menemukan Kevin dan Aira. Sebelum ia mendekati mobil Julian, ia terjatuh karena tertembak dari belakan, dan yang menembak lelaki itu adalah kakek tua. Kevin dan Aira keluar dari mobil untuk melihat keadaan.

Kevin     : “Apakah dia mati ?”
Aira        : “Sepertinya begitu. Oh! Kakek terimakasih telah menyelamatkan kami.”
Kakek    : “Iya sama-sama. Kalian sebaiknya pergi dari sini.”
Kevin     : “Iya kek. Tapi bagaimana teman-teman kami ?”
Kakek    : “Kalian tenang saja, saya sudah menghubungi polisi dan ambulan, mereka akan segera megurusnya.”
Aira        : “Apa teman-teman kami masih hidup ?”
Kakek    : “Merka tak terselamatkan. Mereka juga sudah dibawa ke rumah sakit oleh petugas Ambulan.”
Aira        : “Hiks...Hiks.. (terisak). Kevin!! Shira dan Julian ... mereka.. Hiks..Hiks..”
Kevin     : “Relakan saja Ai, kita semua juga kehilangan.” (memeluk Aira)
Aira        : “Hikss . Hikss ... iya”
Kevin     : Oh iya kek, dia kenapa ingin membunuh kami ?”
Kakek    : “Dia adalah psikopat. Setiap ia melihat orang baru di sekitarnya, ia ingin membunuhnya.”
Kevin     : “Oh begitu ya kek, sekali lagi terima kasih banyak kek.”
Kakek    : “Iya sama-sama. Kalau kalian tidak bisa pulang, kalian bisa minta antarkan polisi.”
Aira        : “Iya kek. Terima kasih, kami pulang dulu kek.”
Kakek    : “Iya Hati-hati.”

Kevin dan Aira lalu pulang denagn diantarkan oleh para polisi. Mereka sangat terpukul oleh kematian sahabat-sahabatnya yang mati dihadapannya denagn cara tidak wajar. Tapi semua telah berakhir, penjahat itu telah ditangkap polisi.

~TAMAT~